Puisi Cinta Pendosa
Kabut kelam menutup ruas-ruas matahari
Sinarnya kabur susah terbedakan
Cahaya dan mataharinya
Sengatan panas matahari terganti mendung
Mendung menghalangi sinarnya
Ketangan kakiku
Jantung dan hatiku
Saraf dan otot tubuhku
Terik ditelan awan hitam
Mengundang selaksa Tanya
Petir serta menghujam gelisah
Dalam dipertahanan hati terdalam
Kelam,
biarku bertedu dari lelah
Redup, izinku
kau membaluriku akan damai
Hitam, jadilah
sahabat menanti cahaya
Gerimis, kapan pasukanmu beriring hujan
Hujan,
relakan gerimis menanda hadirmu
Segerahlah
sirami hati ini
Guyur
lukanya
Bawa
pergi kotornya
Gelap lindungi aku dari kegelisahan...
Sukmo Kelono
+ komentar + 2 komentar
akulah pendosa itu...
terimakasih untuk puisinya .... mantafzz..
Posting Komentar