Selamat datang di Tinta Kertas

Puisi Cinta Pendosa

Minggu, 01 Januari 20122komentar



Puisi Cinta Pendosa




Kabut kelam menutup ruas-ruas matahari
Sinarnya kabur susah terbedakan
Cahaya dan mataharinya

Sengatan panas matahari terganti mendung
Mendung menghalangi sinarnya
Ketangan kakiku
Jantung dan hatiku
Saraf dan otot tubuhku

Terik ditelan awan hitam
Mengundang selaksa Tanya
Petir serta menghujam gelisah
Dalam dipertahanan hati terdalam

   Kelam, biarku bertedu dari lelah
Redup, izinku kau membaluriku akan damai
Hitam, jadilah sahabat menanti cahaya

Gerimis, kapan pasukanmu beriring hujan
Hujan,  relakan gerimis menanda hadirmu

            Segerahlah sirami hati ini
            Guyur lukanya
            Bawa pergi kotornya

Gelap lindungi aku dari kegelisahan...


Sukmo Kelono
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

Anonim
1 Januari 2012 pukul 23.13

akulah pendosa itu...

Anonim
1 Januari 2012 pukul 23.15

terimakasih untuk puisinya .... mantafzz..

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Tinta Kertas - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger